Bismillahirrahmanirrahim
Upacara Peresmian Provinsi Kepulauan Riau
TANJUNG PINANG - Menteri Dalam Negeri Hari Sabarno meresmikan berdirinya Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sebagai provinsi ke-32 di Indonesia, Kamis (1/7) petang. Selain itu Mendagri juga melantik Ismeth Abdullah sebagai caretaker Gubernur Kepri.
Tepat pukul 15.20 WIB, selubung peta Provinsi Kepri pun dibuka Mendagri. Setelah itu diikuti penandatanganan prasasti pelantikan. Raungan sirene yang dipasang sekitar sepuluh titik di sudut Kota Tanjungpinang menandai berpisahnya Kepri dari Provinsi Riau.
Peresmian Provinsi Kepri dan pelantikan Ismet kemarin, yang bertempat di Gedung Daerah Tanjungpinang, disaksikan Menko Ekuin Dorodjatun Kuncorodjakti, Gubernur Riau HM Rusli Zainal, Wakil Gubernur Riau H Wan Abubakar, beberapa anggota Komisi II DPR RI serta dan bupati dan walikota se-Riau dan Kepri. Ansar Ahmad yang telah dicopot dari jabatannya sebagai Plt Bupati Kepri juga tampak hadir dalam acara itu.
Mendagri pada pengarahannya mengakui, pembentukan Provinsi Kepri melalui proses panjang yang dilakukan seluruh komponen masyarakat Kepri. "Karena itu, setelah diresmikannya Provinsi Kepri dan dilantiknnya caretaker Gubernur Kepri, diharapkan seluruh komponen masyarakat bersatu padu membangun Kepri ke depan," kata Mendagri. Hari juga mengingatkan, inventaris Provinsi Riau yang ada di Kepri bisa digunakan sebagai inventaris Provinsi Kepri. Termasuk inventaris BUMD Riau yang berada di Kepri.
Sedangkan Dirjen Otonomi Daerah (Otda) Oentarto Sindung Mawardi menyampaikan pesan-pesan mengenai apa saja yang dilakukan setelah Provinsi Kepri resmi dibentuk.
Sedangkan Gubernur Riau HM Rusli Zainal dalam pidatonya menyampaikan kronologis pembentukan Provinsi Kepri. Usai membacakan pidatonya, Rusli tanpa teks secara implisit menyebutkan, jika di kemudian Kepri ingin bergabung kembali ke provinsi induk, masyarakat Riau tetap bersedia menerima. "Kalau Kepri 'sakit-sakitan., Riau akan siap menerima kembali. Meski demikian langkah yang sudah diayunkan tidak mungkin surut ke belakang," tuturnya.
Ismeth Optimis
Secara terpisah, caretaker Gubernur Kepri, H Ismet Abdullah mengaku akan segera menyusun dan menyiapkan perangkat pemerintahan, mulai dari badan, kantor dan dinas serta serta menyiapkan pelantikan anggota DPRD Provinsi Kepri hasil pemilu 2004. "Termasuk mempersiapkan kelancaran pembentukan perangkat pemerintahan dengan menyiapkan PNS yang sudah direkrut dari sejumlah kabupaten dan kota di Kepri, yang diutamakan putra daerah, sebagai wujud komitmen untuk memajukan Provinsi Kepri yang masih minim dari sisi pendanaan," kata Ismet.
Masalah pendanaan menurut Ismet, memang berat. Namun demikian, dengan satu tekad dan dukungan dari semua daerah kabupaten dan kota, Ismet optimis pembangunan di Kepri dapat berjalan lancar.
Diwarnai Demo
Pelantikan Ismeth Abdullah sebagai caretaker Gubernur Kepri oleh Mendagri kemarin, diwarnai aksi demonstrasi dua kelompok massa yakni sekitar 120 orang dari yang menamakan diri Barisan Muda Melayu Riau (BM2) dan puluhan orang Dewan Belian Kepri (Debar). Namun, aksi demo tersebut tidak mengganggu jalan acara pelantikan.
Koordinator Pengerahana Massa BM2 Ruslan kepada wartawan menyebutkan, seorang aktivis Debar digiring ke Mapolresta Tanjungpinang karena melakukan pembentangan poster anti Ismeth saat Mendagri sedang berpidato. "Kami ini memang pendukung Huzrin, tetapi ke sini atas biaya sendiri. Kami tidak rela, Huzrin yang berjuang tetapi Ismeth yang menuai hasilnya. Bagi kami Huzrin adalah pejuang Provinsi Kepri," tukasnya.
Ruslan minta aparat keamanan segera melepaskan aktivitas Debar yang bernama Sofyan. Sofyan digiring ke Mapolresta Tanjungpinang saat ingin membentangkan beberapa poster tidak jauh dari acara pelantikan Ismeth. Selain Sofyan seorang lagi aktivis Debar mendapat tekanan fisik, didorong oleh petugas keamanan.
Tetapi Kabag Ops Polresta Tanjungpinang yang ditunjun sebagai Koordinator Pengamanan lapangan, AKP DH Ginting membantah adanya kejadian tersebut. Ia malah mempersilahkan wartawan untuk menyaksikan langsung ke Mapolresta Tanjungpinang jika benar ada aktivis yang ditahan.
Beberapa saksi menyatakan memang terjadi accident dorong-dorangan antara aktivis dengan petugas keamanan. Beberapa orang aktivis langsung diamankan petugas saat ingin membentangkan beberapa poster yang bertuliskan "Innalillahi Kami Bukan Diundang, Tapi Pejuang", "Huzrin Pahlawan Provinsi Kepri", dan sebagainya.
Beredar Selebaran
Sementara itu, menjelang pelantikan Ismeth Abdullah, beredar selebaran yang isinya menuding Kepala Otorita Batam itu sudah merampas hasil perjuangan masyarakat Kepri.
Selebaran berjudul Sajak Wijitakul "Bunga & Tembok" itu ditulis oleh Debar. Belasan generasi muda menyebarkan selebaran itu di pintu masuk kota Tanjungpinang dan tempat berlangsungnya acara pelantikan caretaker Gubernur sekaligus peresmian Provinsi Kepri. "Masyarakat Kepri berduka atas pelantikan Ismeth Abdullah sebagai caretaker Gubernur Kepri. Karena Ismet bukanlah penerima tuah dari perjuangan masyarakat Kepri yang kini telah berbuah Provinsi. Kami sudah lelah berjuang, makanya pemerintah pusat sebaiknya mengembalikan perjuangan Kepri ke masyarakat Kepri," demikian antara lain bunyi selebaran itu.
Pelantikan Ismeth, masih menurut selebaran itu bertolak belakang dengan semangat Otonomi Daerah (Otda). Alasannya, hingga sekarang Ismeth masih pimpinan sebuah institusi yakni Kepala Otorita Batam. (rk,rtc)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan