09 Mac 2025

JALAN ITU MASIH PANJANG DAN BERLIKU

Ini adalah tulisan saya di MBM ARENA Yogyakarta, Oktober 1982 dalam rubrik PIKIRAN BULAN INI.



JALAN ITU MASIH PANJANG DAN BERLIKU 

oleh Syafrein Effendi 

Saudara

SELAMA sepuluh pekan kita disuguhkan berita perang dari Beirut. Saban malam kita saksikan, lewat kaca TV, kekejaman Israel yang tiada tandingannya di abad ini. Beirut Barat yang nampak begitu anggun berubah menjadi puing- puing berdebu. Usah ditanya berapa banyak orang-orang tak berdosa yang jadi mangsa. Ariel Sharon yang menjadi biangnya serangan-serangan itu mungkin lupa betapa sukarnya kelak anak cucunya menulis sejarah penjarahan luar biasa ini. Serangan gencar Israel (1 – 12 Agustus) yang menewaskan ratusan penduduk sipil - membuat Yasser Arafat tak punya pilihan lain kecuali keluar dari pengepungan itu. Mau bertahan terus? Ah, tak mungkin lagi. Israel begitu serius hendak menghancurkan apa saja, tak peduli rumah sakit, orang-orang jompo atau pun anak-anak. Sedangkan negara-negara Arab tak dapat diharapkan bantuannya. Mau tunggu apalagi! 

Saudara

Hari itu Sabtu, 21 Agustus 1982. Kita pun menyaksikan rombongan pertama evakuasi meninggalkan Beirut. Keberangkatan pejuang-pejuang PLO ini diiringi isak tangis, siraman bunga, dentuman senjata ke udara dan pekik perjuangan. Bermacam perasaan timbul ketika itu: haru, sedih, dan entah apalagi. Tak gampang dilukiskan dengan kata- kata. Namun keberangkatan itu pasti benar terjadi. Mereka yang ditinggalkan tak kuasa menahannya barang sejenak. 

Saat-saat bersama mereguk suka-duka dan pahit-maung perjuangan telah berlalu. Mereka pergi meninggalkan ayah-ibu, anak-isteri dan saudara-mara. Betapakah perasaan mereka tatkala perpisahan tak dapat lagi ditunda ? Entahlah. Kita hanya sempat menyaksikan eratnya pelukan seorang pejuang muda kepada isteri yang baru saja dinikahinya. Seorang pejuang yang lain mengelus-elus kepala anak bungsunya yang baru berusia satu minggu. Maklumlah, kepergian ini tak menjanjikan suatu pertemuan kembali. 

Saudara

Pada saat yang sama, kita pun menyaksikan penduduk Beirut Timur berpesta pora memuntahkan peluru ke udara. Begitu gembira nampaknya mereka dengan keberangkatan pejuang Palestina itu. Ada harapan membersit di wajah mereka : semoga tak ada perang lagi! Dan harapan itu wajar saja. Cuma, harapan itu entah kapan terwujud. Mengapa? 

Jawabnya dapat diduga. Israel tidak hanya bermaksud memusnahkan orang- orang Palestina untuk kemudian hengkang dari Lebanon. Itu tak akan terjadi. Begin dan Sharon, agaknya, ingin menancapkan kuku lebih dalam di negeri ini. Lebanon bakal dijadikan daerah penyangga dari serangan-serangan musuhnya. Sulit mengharapkan Israel segera angkat kaki. Upaya ke arah itu telah dilakukan Israel. Bashir Gemayel, misalnya, terpilih sebagai pengganti Elias Sarkis. Dia pro Israel. Hanya sebagian kecil saja yang mendukung presiden baru ini. Reaksi-reaksi tidak menyukai Gemayel bermunculan. Akhirnya Gemayel tewas oleh ledakan bom di markasnya. Dan ini petanda perang saudara itu akan terus berlanjut. Ini pulalah yang dinanti-nantikan Israel agar pasukannya tetap bercokol di situ. Kapankah rakyat Lebanon hidup tentram kembali? Jawabnya sekali lagi: Entahlah! 

Saudara 

Akan halnya penduduk Beirut Timur, Ariel Sharon pun tersenyum riang menyaksikan evakuasi itu. "'Enyahlah para teroris itu,” katanya angkuh. Memang benar para "teroris"" itu enyah dari Beirut. Tapi Sharon akan tersenyum sejenak saja. Sebab sekitar 4000 - 5000 pasukan PLO siap tempur di utara Lebanon dan lembah Bekaa, di belakang garis pertahanan pasukan Suriah. 

Dan perang akan selalu kita saksikan di sana. Pasukan PLO kini terpencar-pencar dengan nasib yang tak pasti. Sementara Israel akan menggunakan kesempatan baik ini melenyapkan para "teroris'' yang masih tercecer di Lebanon. 

Memang terjadi peristiwa yang dianggap penting seusai perang di Beirut Barat itu. Presiden Reagen mengajukan usul perdamaian sembilan pasal. KTT Liga Arab di Fez, Marokko, menelurkan Piagam Fez yang secara implisit mengakui eksistensi Israel. Yasser Arafat pun beralih ke kelompok moderat. Semua itu oleh beberapa pihak dipandang sebagai titik cerah bagi penyelesaian masalah Timur Tengah. Namun di pihak lain hal itu tak membawa perubahan apa-apa. Bahkan ada pula yang menilai Piagam Fez merupakan langkah mundur negara-negara Arab dan PLO. 

Dan benar juga. Rencana perdamaian itu tak mungkin dapat menyelesaikan perdamaian secara menyeluruh. Sebab apa? Pertama, Uni Soviet, sebagai negara Super Power, tak diikutsertakan. Padahal ini penting usul KTT Fez tidak "dikacaukan" kembali oleh Uni Soviet di Dewan Keamanan. Apalagi persetujuan Moskwa 1972 menyatakan, kedua belah pihak (AS-US) akan sama-sama mengusahakan perdamaian di berbagai kawasan yang dipandang dapat membahayakan perdamaian dunia. Nyatanya, dalam masalah Timur Tengah ini, Amerika mengenyampingkan Uni Soviet. Kedua, prakarsa damai Presiden Reagen masih sangat kabur dan jelas-jelas tak menginginkan adanya suatu negara Palestina. Sedangkan Piagam Fez tak bakal digubris Israel. Dengan perlengkapan militer yang tangguh, Begin tak merasa perlu berunding dengan negara-negara Arab. 


Lalu apa jadinya Timur Tengah? Yah, tetap begitu-begitu saja. Pertikaian demi pertikaian tak bakal selesai. Darah akan terus mengucur di Lebanon. Negara-negara Arab tetap saja bertengkar sesamanya. Sedangkan Israel tak bakal berhenti mengejar-ngejar "teroris" Palestina. Masih adakah mimpi tersisa untuk mendirikan sebuah negara merdeka di Tepi Barat Sungai Yordan dan Jalur Gaza yang bernama Palestina ? Kalau, jawabnya "ya tak ada pilihan lain kecuali memiliki kekuatan militer yang mampu menandingi Israel. 

Dan jangan lupa kalian (negara-negara Arab) mesti bersatu. Jangan gunakan senjata membunuh diri sendiri. Mithos bahwa Israel tak terkalahkan harus segera hilang. Bukankah mithos itu pernah dipatahkan Mesir ketika perang Yom Kippur? Nah, dengan itu sajalah Israel dapat digiring ke meja perundingan. Bila tidak, jalan menuju ke negeri idaman itu panjang, malah berliku-liku. Atau akankah kalian terus mendendangkan bukan saja nyanyian panjang dengan suara parau: Biladi, biladi!

Sanggar Lancang Kuning, 15-9-1982. 

ARENA OKTOBER/TH VIII/82



28 Mac 2018

CATATAN SYAFREIN EFFENDIUZ TENTANG CINTA #11

Al-Miqah artinya cinta dan orang yang mencintai disebut wamiqun.

Jika cinta berakhir dengan kesedihan dinamakan al-wajd. Jadi istilah ini tidak digunakan untuk pengertian cinta secara umum tapi hanya cinta yang berakhir dengan kesedihan.

Istilah cinta yang lain, ialah al-kalaf. Jika dikatakan, “kaliftu bihadzal-amri,” artinya, “saya mencintainya.” Ia juga berarti warna merah yang kehitam-hitaman atau bintik merah kehitam-hitaman di wajah.

Kadang orang yang mencintai sanggup menjadi hamba abdi orang yang dicintainya. “Tayyamahul hubb,” orang yang diperhamba cinta.

Luqath bin Zurarah bersyair:-

تامَت فؤادَك لو يَحْزُنْك ما صنعت # احدى نساءِ بني ذهل بن شيبانا
Hatimu diperhamba saat dirundung kesedihan
oleh seorang wanita dari bani Dzuhl bin Syaiban

Melaka, 26/3/2018 15:36

CATATAN SYAFREIN EFFENDIUZ TENTANG CINTA #10

Tersebarlah berita tentang isteri al-'Azîz, pembesar negeri Mesir, yang jatuh cinta dengan Bujangnya (pelayannya) dengan cinta yang sangat mendalam.

Pun sampai pula kepada sekelompok wanita di kota itu. Mereka ramai memperbincangkannya dan mengatakan, "Istri al-'Azîz (pembesar kerajaan) telah menggoda dan memperdaya Bujangnya untuk mengikuti keinginannya. Cintanya kepada pemuda itu sangat mendalam.

Sekelompok wanita itu yakin, jalan yang ditempuh oleh isteri al-'Azîz terhadap Bujangnya adalah kesesatan dan kesalahan yang nyata.

Cinta yang sangat mendalam tersebut termaktub dalam Al Quran:-

قَدْ شَغَفَهَا حُبًّا
Sesungguhnya cintanya kepada bujangnya itu adalah sangat mendalam. (Yusuf: 30)

Artinya cintanya terhadap Bujangnya telah merasuk ke dalam lubuk hatinya.

Cinta yang sangat mendalam hingga merasuk masuk ke lubuk hatinya ini dinamakan syaghaf (شَغَف).

Al-Syaghaf adalah lapisan yang membungkus hati atau kulit yang membungkus. Artinya cinta seseorang itu mencapai kulitnya.

Ibnu Abbas mengartikan ayat di atas, “cintanya merasuk hingga melewati kulit hati.”

Melaka, 21/3/2018 15:29 ==> BERSAMBUNG

CATATAN SYAFREIN EFFENDIUZ TENTANG CINTA #09

Pasangan cinta adalah kerinduan. Pengalaman orang Arab apabila rindu dalam bercinta ini disebut ash-shabwah dan ash-shababah.

Asal makna kata ash-shabwah adalah condong kepada sesuatu. Asal kata ini dikaitkan dengan cinta karena lelaki yang suka kepada wanita yang kekanak-kanakan.

Dalam surah Yusuf ayat 33 kata ini digunakan dalam bentuk أَصْبُ (aku akan cenderung).

Apabila orang Arab dalam kerinduan yang sangat halus atau kerinduan yang sangat membara atau rindu dendam mereka menggunakan istilah ash-shababah seperti dalam syair ini:-

Engkau tidak bisa merindukan (تَصَبُّ) orang yang berlalu
jika yang engkau rindukan tidak merindukanmu

Melaka, 20/3/2018 16:10 ==> BERSAMBUNG

CATATAN SYAFREIN EFFENDIUZ TENTANG CINTA #08

Sebelum ini istilah al-hawa ini sering dikonotasikan untuk istilah cinta yang tercela karena cinta ini menjadi nafsu dan hasrat orang yang memilikinya. Namun adakalanya istilah al-hawa juga digunakan untuk cinta yang terpuji sekalipun dengan batasan tertentu seperti sabda Nabi صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :-

لا يؤمن أحدكم حتى يكون هواه تبعاً لما جئت به

Tidaklah salah seorang di antara kalian beriman sehingga hasratnya mengikuti apa yang kubawa (Al Baghawy dalam Syarah Al Sunnah, 1: 213)

Dalam Shahihain, ‘Urwah menyebutkan bahwa Khaulah binti Hakim termasuk wanita yang memasrahkan dirinya kepada Nabi صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , lalu Aisyah berkata, “Tidak malukah seorang wanita memasrahkan dirinya kepada seorang lelaki?”

Tatkala turun ayat:-

تُرْجِي مَن تَشَاءُ مِنْهُنَّ 

Kamu, Muhammad, menunda giliran untuk mendekati istri-istrimu sebagaimana kamu suka. (33: 51) saya berkata, “ wahai Rasulullah, saya tidak melihat Rabb engkau melainkan Dia ingin segera memenuhi hasrat (hawa) engkau.

Dalam kisah tawanan perang Badar, Umar bin Al Khattab berkata, “Rasulullah صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ berhasrat (hawa) terhadap pendapat Abu Bakar dan tidak berhasrat terhadap pendapatku (diriwayatkan dalam Sahih Muslim.)

Dalam as-Sunan disebutkan bahwa ada seorang A’ raby yang berkata kepada Nabi صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , “Saya datang bertanya kepada engkau tentang (hawa) nafsu.”

Lalu baginda صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda, seseorang itu bersama orang yang dicintainya.” (Bukhari dan Muslim)

Melaka, 19/3/2018 22:37 ==> BERSAMBUNG

CATATAN SYAFREIN EFFENDIUZ TENTANG CINTA #07

AL-HAWA (hasrat, nafsu, keinginan) adalah kecenderungan jiwa kepada sesuatu. Kata ini bentukan dari akar kata hawiya - yahwa - hawan (هوِيَ - يهوى - هوى).

Disebut al-hawa karena ada hasrat dan keinginan terhadap orang yang dicintai.

Seorang penyair mengguna kata hawa ini seperti puisi berikut:-

إن التي زعمت فؤادَك مَلّها # خُلِقت هواك كما خلِقتَ هوًى لها

Yang berhasrat merebut hatimu telah bosan
lalu hasratmu dicipta seperti yang engkau inginkan 

Jika dikatakan si Fulan berhasrat (hawa) kepada si Fulanah, maksudnya si Fulan itu berkeinginan kepada si Fulanah.

Istilah al-hawa ini sering dikonotasikan untuk istilah cinta yang tercela, seperti firman Allah:-

وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَىٰ ﴿٤٠﴾ فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَىٰ ﴿٤١﴾

Dan barangsiapa yang takut akan kebesaran dan keagungan Tuhannya, yang mengendalikan diri dari hawa nafsu, tempat tinggalnya adalah surga yang menyenangkan. (79: 40-41)

Melaka, 18/3/2018 11:47 ==> BERSAMBUNG

CATATAN SYAFREIN EFFENDIUZ TENTANG CINTA #06

Al-‘Alaqah (hubungan, segumpal darah) disebut juga al-‘alaq dengan wazan (timbangan/setara) dengan al-falaq, bisa juga dikaitkan dengan istilah cinta. Al-Jauhary mengatakan Al-alaqah juga berarti nafsu.

Seorang penyair berkata:-

ولقد أردتُ الصبرَ عنكِ فعاقني   علق بقلبي من هواكِ قديمُ


Aku ingin bersabar menghadapi dirimu
tapi nafsu yang terpendam lama menghalangiku

Sedangkan al-‘Aliqu juga bisa diartikan mencintai dengan segenap hati.

Cinta disebut dengan kata al-‘alaqah (hubungan) karena hati selalu ingin berhubungan dengan orang yang dicintai.

Dikisahkan dalam seuntai syair:-



أعلاقةً أمَّ الوُلَيدِ بعد ما    أفنانُ رأسِكِ كالسَغَام المُخْلِصِ  

Hubungan antara ibu dan sang putra
laksana uban yang bercampur rambut yang hitam

Melaka, 17/3/2018 1:20 ==> BERSAMBUNG