Penyair Baghdad: Nabeel Yasin

Foto: Nabeel Yasin dan Georgie Weedon

Pagi tadi aku sempat menonton "Witness" Al-Jazeera berjudul The Poet of Baghdad menampilkan sosok Nabeel Yasin.

Nabeel Yasin melarikan diri dari tanah airnya bersama isteri, Nada, dan anaknya yang berusia tiga tahun kerana dia telah menerbitkan puisi yang tidak sesuai dengan pandangan Saddam Hussein dan rezimnya, termasuk hasil karya, Si Penyair Menyindir Raja.

Telah dicap sebagai 'musuh negara', Yasin berdepan dengan ancaman penjara dan kemungkinan menghadapi kematian jika dia tetap di Iraq. Dia terus menulis dan menerbitkan puisi dari pengasingan di UK, karya-karyanya diseludupkan kembali ke Iraq, mereka menjadikannya simbol perlawanan popular.


Nabeel Yasin bersama Jo Tatchell

Sebelum menetap di UK, hidupnya berpindah randah, dari Lubnan ke Jerman, terus ke Cyprus, Syria kembali semula ke Lubnan. Begitulah lingkaran kehidupannya. "Tanah airku adalah beg pakaianku," katanya.

,"Kini sang penyair Iraq itu sedang mempersiapkan diri untuk posisi perdana menteri dalam pilihan raya Iraq mendatang.

Georgie Weedon telah memfilemkan kisah Yasin bertajuk, The Poet of Baghdad (Si Penyair Baghdad.)

Penulis Jo Tatchell telah menulis sebuah buku, "Nabeel's Song tentang Yasin dan keluarganya.

Syafrein Effendiuz ialah editor di Majalah.Dompas.net, Dompas Network, Guided-Info.com, dan Artikel Sentral. Selain Catatan Sekilas, dia juga mengelola, Manggis.Info, Usahawan Maya, Perkahwinan, Tokoh dan lain-lain.

Kekuatan Doa

Dari kiri: Tok Penghulu, Ust Syamsul, Dr Muhd Kamil, Syafrein Effendiuz


Malam tadi Prof. DR MUHD KAMIL IBRAHIM berceramah di surau al-Islah, Taman Bertam Jaya, Cheng, Melaka. Beliau menceritakan pengalaman peribadi sebelum dan sesudah menunaikan ibadah haji pada tahun 2006.

Pengajaran ringkas yang dapat kita ambil adalah betapa kita sering mengabaikan doa, betapa kita tidak menyedari kekuatan dan keajaiban doa. Padahal kita mengetahui bahawa doa itu adalah otak ibadah.

Syafrein Effendiuz ialah editor di Majalah.Dompas.net, Dompas Network, Guided-Info.com, dan Artikel Sentral. Selain Catatan Sekilas, dia juga mengelola, Manggis.Info, Usahawan Maya, Perkahwinan, Tokoh dan lain-lain.

Kopi bubuk Asli Pekanbaru

Aku jarang minum kopi, tapi kalau ke Indonesia kopi tak terhindarkan lagi. Bulan Syawal lalu aku dan sepupuku, Yuliardi, sedang mondar mandir di pasar bawah Pekanbaru, Riau sambil menunggu ibu-ibu shopping. Di sebuah toko, kami kami tercium aroma kopi asli yang masih 'fresh'.

Lantas kami berdua langsung membelinya. Satu kampit plastik harganya Rp 10,000 (RM 3.00+)

Hingga ke hari ini kopi itu masih disimpan dalam kabinet dapur kami. Sesekali aku menikmatinya sendirian karena tak seorang pun penghuni rumahku yang minum kopi. Ketika aku menulis ini kopi bubuk asli yang tidak ditapis itu berada disisiku.

Sekarang aku coba menghirupnya. "Slurrrp ... kow sedaap."

Syafrein Effendiuz ialah editor di Majalah.Dompas.net, Dompas Network, Guided-Info.com, dan Artikel Sentral. Selain Catatan Sekilas, dia juga mengelola http://www.xteamsystem.com/fendi/, Manggis.Info, Usahawan Maya, Perkahwinan, Tokoh dan lain-lain.